TNI Gerebek Kasus Narkoba di Bima, Komisi I DPR Sanjung Seluruh Pelindung Negara

TNI Gerebek Kasus Narkoba – Bima kembali di guncang. Kali ini bukan karena bencana alam atau konflik sosial, melainkan oleh aksi tegas aparat TNI yang menggulung jaringan narkoba di bonus new member 100 wilayah tersebut. Operasi kilat ini berlangsung pada malam hari, ketika sebagian warga tengah terlelap. Tanpa basa-basi, personel TNI langsung menyasar lokasi yang telah diintai selama beberapa waktu. Aroma mencekam memenuhi udara ketika pasukan bersenjata lengkap mengepung rumah-rumah yang di duga menjadi sarang peredaran narkoba.

Tak butuh waktu lama. Dari hasil penggerebekan, puluhan paket sabu berhasil di amankan. Barang haram tersebut di temukan tersembunyi di tempat-tempat tak terduga, mulai dari celah-celah dinding hingga dalam kasur. Pelaku yang diduga kuat sebagai pengedar dan kurir langsung di ringkus. Tak ada kompromi. TNI menunjukkan wajah garangnya dalam operasi ini, menegaskan bahwa mereka tak akan memberi ruang sedikit pun bagi kejahatan narkotika di wilayah kedaulatan negara.

Kronologi Awal TNI Gerebek Kasus Narkoba di Bima

Pengungkapan ini bukan hanya sekadar prestasi operasi biasa. Fakta yang terungkap dari lapangan memperlihatkan depo 10k bahwa jaringan narkoba di Bima sudah sangat terorganisir dan menyebar luas. Modus-modus penyamaran yang digunakan pun terbilang licik dan penuh tipu daya. Beberapa pelaku menggunakan kedok sebagai pedagang harian dan petani, sementara aktivitas gelap mereka berlangsung secara terselubung.

Lebih mengejutkan lagi, beberapa nama yang di tangkap di sebut-sebut punya relasi dengan oknum tertentu di pemerintahan lokal. Hal ini tentu menambah panas situasi dan menunjukkan betapa peliknya perang melawan narkoba di daerah tersebut. Publik pun mulai bertanya-tanya: seberapa dalam sesungguhnya jaringan ini berakar di Bima?

Baca Berita Lainnya Juga Hanya Di bawaslu-malra.com

Komisi I DPR Tunjukkan Dukungan: Langkah TNI Sudah Tepat!

Tindakan cepat dan tegas TNI ini tak luput dari perhatian wakil rakyat di Senayan. Komisi I DPR RI, yang membidangi pertahanan dan keamanan, menyatakan dukungan penuh terhadap operasi tersebut. Anggota Komisi I menyebut, keterlibatan TNI dalam memberantas narkoba merupakan langkah progresif dan harus di perluas ke wilayah-wilayah rawan lainnya.

“Sudah saatnya negara hadir dengan wajah tegas! TNI bukan hanya benteng pertahanan dari ancaman luar, tapi juga harus menjadi pelindung rakyat dari bahaya laten seperti narkoba,” ujar salah satu anggota Komisi I dengan nada lantang. Mereka menegaskan, dalam kondisi darurat seperti ini, keterlibatan institusi militer tak bisa di tawar-tawar lagi.

Dukungan ini juga sekaligus menjawab suara-suara sumbang yang mempertanyakan kenapa TNI terjun langsung dalam urusan yang biasanya di tangani kepolisian. Komisi I menyebut bahwa ancaman narkoba sudah masuk kategori ancaman terhadap kedaulatan bangsa. Maka, keberadaan TNI di garis depan sangat layak dan bahkan di slot depo 10k.

Rakyat Bima: Marah, Tapi Juga Lega

Warga Bima menyambut baik aksi TNI, meski sebagian sempat terkejut dengan gaya penggerebekan yang keras dan frontal. Beberapa warga mengaku takut ketika operasi berlangsung, namun mereka juga merasa lega karena kampung mereka akhirnya di sentuh oleh tindakan nyata pemberantasan narkoba.

“Kami sudah lama resah. Di sini anak-anak muda banyak yang rusak karena sabu. Polisi kadang datang, tapi hasilnya nihil. Baru kali ini saya lihat aparat benar-benar serius,” ujar seorang tokoh masyarakat dengan nada geram sekaligus bersyukur.

Sorotan publik pun mengarah ke aparat daerah. Pertanyaan demi pertanyaan mulai mencuat ke mana saja penegak hukum selama ini? Mengapa justru TNI yang harus turun tangan? Apakah ada pembiaran sistematis yang membuat peredaran narkoba tumbuh subur di bawah hidung pejabat lokal?

Perang Belum Usai: Seruan Untuk Tindakan Lebih Luas

Operasi di Bima hanyalah puncak gunung es. Fakta-fakta yang di temukan memperlihatkan bahwa jaringan narkoba memiliki akar yang dalam dan jaringan yang luas. Karena itu, desakan untuk memperluas keterlibatan TNI dalam pemberantasan narkoba mulai terdengar di berbagai daerah.

Beberapa kalangan bahkan menuntut agar Presiden segera mengeluarkan instruksi khusus, memperbolehkan TNI untuk bergerak lebih aktif dalam memberantas narkoba, tidak hanya di Bima, tetapi juga di seluruh wilayah Indonesia yang terindikasi menjadi jalur peredaran.

Masyarakat pun menyerukan agar tidak ada toleransi. Tidak ada kompromi. Karena narkoba bukan hanya merusak individu, tapi juga menghancurkan masa depan bangsa. Dan jika TNI harus turun tangan untuk menghentikannya, maka biarlah mereka turun dengan kekuatan penuh.